KIM merupakan singkatan dari “Kesenian Irama Minang”. KIM merupakan warisan budaya yang sangat menarik, tidak hanya menyediakan hiburan, tetapi juga mempunyai nilai historis dan sosial yang penting. KIM berasal dari Sumatra Barat, Minangkabau. Permainan ini telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Wedding Organizer Palembang, Elnam Info, Kesenian Irama Musik
Permainan ini sering dilakukan pada acara-acara pernikahan maupun pesta rakyat, dimana peserta games ini akan diberikan satu lembaran yang berisikan angka angka seperti ini. Selanjutnya akan ada penyanyi yang melantunkan lagu berbahasa Minang, sembari mengguncang angka dan akan diambil angka tertentu yang disebutkan, siapa yang berhasil untuk fokus mencatat semua angka, dan beruntung akan mendapatkan doorprize maupun hadiah yang telah disediakan oleh tuan rumah acara.
Bagi masyarakat Minang, KIM itu sendiri sangat ditunggu-tunggu pada saat acara pernikahan ataupun acara kenagarian dan pemuda. Biasanya masyarakat akan sangat bersemangat jika mengetahui di acara tersebut ada permainan KIM ini. Semangat masyarakat itu pun bukan tanpa sebab, pasalnya dalam permainan KIM, akan banyak hadiah yang bisa dibagikan kepada pemain jika mereka beruntung. Hadiahnya pun beraneka ragam, ada yang biasa-biasa saja, hingga yang mewah seperti motor hingga kulkas. Tergantung siapa yang membuat acara.

Wedding Organizer Palembang, Elnam Info, Kesenian Irama Musik
Selain itu, permainan KIM ini juga tak sama dengan orgen tunggal yang biasanya sangat dekat dengan budaya minum minuman keras dan keributan. Pada permainan KIM ini, penonton bisa terhibur lewat musik dan lagu-lagu dari pemain KIM dan bila beruntung mereka akan dapat hadiah dari kupon yang dibagikan secara gratis oleh tuan rumah. Kendati permainan KIM ini hanya ada di Minang, bukan berarti para perantau Minang tak bisa menikmatinya di ranah rantau. Ternyata banyak juga perantau Minang ini ikut memainkan KIM di rantau dengan cara mengadakan acara seperti reunian atau pernikahan yang berisikan permainan KIM di dalamnya.
Hal itu mereka lakukan untuk melepas kerinduan tanah kelahiran dan jauh di rantau orang. Jadi, walaupun raga sudah tak lagi di ranah Minang, mereka tetap bisa terhibur dengan permainan KIM ini.
Source By : kompasiana.com, saudagarminangraya.com,
Written By : M Ichsan Alfiansyah