Saibatin dan Pepadun, Dua Adat Pernikahan Unik Asal Lampung, Yuk Kita Lihat Perbedaanya!

Lampung, merupakan provinsi paling selatan di pulau Sumatera, menyimpan berbagai kekayaan budaya di dalamnya. Diantaranya dalam segi adat pernikahannya, yang secara umum terbagi kedalam dua jenis etnis adat, yaitu Saibatin dan Pepadun. Dua etnis asal Lampung ini membentuk kebudayaan yang khas, dan dapat dilihat dari prosesi adat pernikahan keduanya yang berbeda.

l6 wedding organizer, f8_management, elnaminfo, elnamers, saibatin, pepadun, tradisiadatlampung, tradisilampung, tradisipernikahanlampung, adatpernikahanlampung, pernikahan, infopernikahan

Elnam Info, Adat Pernikahan Lampung, Pepadun dan Saibatin

(Sumber: Website, detik.com)

Baca Juga: Menarik! Yuk Lebih Mengenal Prosesi Tingjing dan Sangjit, Prosesi Khas Pernikahan Adat Tionghoa

Masyarakat Pepadun cenderung menempat di area daratan, sedangkan Masyarakat Saibatin kebanyakan tinggal di area pesisir atau pantai. Perbedaan ini membentuk kebudayaan yang khas, termasuk dalam adat pernikahan keduanya. Secara bahasa, arti dari kata “Sai Batin” yaitu Satu Penguasa, atau Raja, dan “Pepadun” memiliki arti Tempat Duduk Penobatan Penguasa.

l6 wedding organizer, f8_management, elnaminfo, elnamers, saibatin, pepadun, tradisiadatlampung, tradisilampung, tradisipernikahanlampung, adatpernikahanlampung, pernikahan, infopernikahan

Elnam Info, Pakaian Pernikahan Adat Saibatin dan Pepadun

(Sumber: Website, cindriyanto.com)

Jika melihat cara pelaksanaan pernikahan adat Lampung, mengenal dua adat prosesi pernikahan, yaitu adat pernikahan Semanda dan Bejujogh. Tetapi pada dasarnya perbedaan yang paling dapat dilihat terdapat pada busana yang dikenakan dalam pernikahan.

l6 wedding organizer, f8_management, elnaminfo, elnamers, saibatin, pepadun, tradisiadatlampung, tradisilampung, tradisipernikahanlampung, adatpernikahanlampung, pernikahan, infopernikahan

Elnam Info, Saibatin dan Pepadun Mahkota Siger

(Sumber: Website, rimbakita.com)

Perbedaan paling jelas dari busana pernikahan adat Pepadun dan Saibatin terletak di mahkota atau dikenal dengan siger, warna busana dan bahan dasar busana tersebut. Busana adat Lampung Pepadun seringkali identik dengan penggunaan busana warna putih. Sedangkan hiasan kepala untuk mempelai wanita, menggunakan mahkota atau Siger Lekuk Sembilan, dimana melambangkan ada sembilan marga yang bersatu yang dikenal dengan lekuk siwa atau siwo.

l6 wedding organizer, f8_management, elnaminfo, elnamers, saibatin, pepadun, tradisiadatlampung, tradisilampung, tradisipernikahanlampung, adatpernikahanlampung, pernikahan, infopernikahan

Elnam Info, Busana Pengantin Pepadun Lampung

(Sumber: Website, lampung.idntimes.com)

Baca Juga: Menarik! Yuk Lebih Mengenal Prosesi Tingjing dan Sangjit, Prosesi Khas Pernikahan Adat Tionghoa

Untuk mempelai pria, harus mengenakan kopiah emas. Tidak hanya itu, kedua mempelai menggunakan aksesoris di tangan yaitu gelang burung, gelang kano, gelang duri dan gelang bibit. Sedangkan untuk aksesoris kalung seperti kalung inuh, buluh, papan jajar dan buah jukum. Dan pengantin menggunakan ikat pinggang serrate dan untuk mempelai pria memegang keris punduk.

l6 wedding organizer, f8_management, elnaminfo, elnamers, saibatin, pepadun, tradisiadatlampung, tradisilampung, tradisipernikahanlampung, adatpernikahanlampung, pernikahan, infopernikahan

Elnam Info, Busana Pengantin Saibatin Lampung

(Sumber: Website, Budayanesia.com)

Untuk adat Saibatin, busana pengantin identik dengan warna merah dan emas. Dan untuk mempelai wanita mengenakan mahkota siger Tujuh Lekukan, tujuh lekuk yang memiliki simbolisme tujuh adok atau gelar dalam masyarakat Saibatin, yaitu Suttan/dalom, raja jukuan/dipati, batin, radin, minak, kimas dan mas/inton. Untuk mempelai pria mengenakan kopiah tungkus. Aksesoris tangan adat Saibatin mengenakan gelang burung dan gelang kana. Dan kalung yang digunakan yaitu papan jajar, kalung buah jukum bangkang, dan kalung gajah minung atau selembok. Untuk ikat pinggang menggunakan pending emas atau dikenal dengan bubinting.

Source By: orami.co.id, anekabudaya.xyz, ejournal.undip.ac.id

 

Written By: Muhammad Dhafa Athoriq

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp