Tea Pai merupakan salah satu rangkaian acara yang sering diadakan dalam pernikahan adat Tionghoa atau Chinese Wedding yang bermaksud untuk menghormati orang yang lebih tua. Penghormatan ini dilakukan secara simbolis dengan mempelai pria dan wanita menyuguhkan minuman teh kepada kedua orang tua dari masing-masing mempelai, atau perwakilan kedua mempelai.
Dalam beberapa kesempatan tradisi penyuguhan teh ini di beberapa daerah dapat memiliki perbedaan karena bisa tergantung dari kebiasaan suku dan adat tradisi masing-masing.

Elnam Info, Tea Pai Prosesi Adat Tionghoa
(Sumber: Instagram @f8_management)
Baca Juga: Pakaian Adat Pria Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kaya Akan Makna Dibalik Perbedaanya
Lazimnya, prosesi Tea Pai dilakukan pada jangka waktu pagi atau siang hari, dan diselenggarakan sebelum prosesi pemberkatan di tempat ibadah/akad, dan resepsi. Namun sekarang untuk waktu sudah lebih fleksibel, Karena pada dasarnya serah terima angpao diberlangsungkan pada malam hari.

Elnam Info, Orang Tua Meminum Teh
(Sumber: Instagram @f8_management)
Seringkali prosesi Tea Pai dilakukan di rumah mempelai pria, karena prosesi Tea Pai biasanya dilakukan pertama pada rumah mempelai pria, namun seiring perkembangan zaman, prosesi dapat dilakukan di tempat yang berbeda. Menurut tradisi, pengantin pria akan menjemput mempelai wanita dan membawanya ke rumah mempelai pria untuk bertemu dan melaksanakan prosesi Tea Pai di rumah keluarga mempelai pria terlebih dahulu.

Elnam Info, Keluarga Menghadiri Prosesi Tea Pai
(Sumber: Instagram @f8_management)
Baca Juga: Pakaian Adat Pria Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kaya Akan Makna Dibalik Perbedaanya
Prosesi Tea Pai, atau sering disebut Kong Cha dan morning ceremony seringkali dihadiri oleh anggota keluarga kedua mempelai yang sudah menikah seperti paman, tante atau bibi saudara kandung. Dan untuk saudara atau keluarga yang belum menikah, tidak diperkenankan untuk hadir pada prosesi Tea Pai yang sedang diselenggarakan.

Elnam Info, Keluarga Menghadiri Prosesi Tea Pai
(Sumber: Instagram @f8_management)
Peraturan ini juga berlaku terhadap adik dari keluarga kedua mempelai yang sudah menikah tidak diperbolehkan untuk mengikuti prosesi Tea Pai, karena pada dasarnya prosesi Tea Pai merupakan prosesi penghormatan terhadap anggota keluarga kedua mempelai yang lebih tua. Dalam prosesi Tea Pai urutan pertama mempelai mempersilahkan orang yang lebih tua untuk duduk di kursi yang telah disediakan Perlu di ingat, khusus untuk orang tua (papa mama) dan kakek nenek (apabila ada) sebaiknya di soja (berlutut).

Elnam Info, Tetua Menerima Prosesi Tea Pai
Baca Juga: Pakaian Adat Pria Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kaya Akan Makna Dibalik Perbedaanya
Prosesi Tea Pai sendiri diakhiri dengan pemberian Angpao, dimana pasca tetua kedua keluarga telah meminum teh yang disuguhkan, mempelai akan menaruh cangkir tersebut satu per satu, dan diletakan diatas nampan, dan sampai semua anggota keluarga yang hadir telah disuguhkan dan dilayani dengan teh. Sebagai simbolisme terima kasih, biasanya tetua keluarga yang telah disuguhkan teh akan memberikan sejumlah uang yang dimasukan kedalam Angpao, atau bisa juga berupa barang lain seperti perhiasan dan sebagainya.

Elnam Info, Pemberian Angpao/ Perhiasan Pada Prosesi Tea Pai
(Sumber: Instagram @f8_management)
Pelaksanaan prosesi adat seperti Tea Pai ini memerlukan perancangan yang benar, agar acara dapat berlangsung dengan hikmat dan lancar. Elnam WO dapat membantu anda untuk merencakan pernikahan anda agar setiap prosesi layaknya Tea Pai dapat terlaksana dengan lancar.
Source By: idewedding.com, tionghoa.info, hellobrides.id
Written By: Muhammad Dhafa Athoriq