Dalam prosesi pernikahan kalangan Angkatan Bersenjata Indonesia, terdapat prosesi yang menjadi ciri khas personnel militer yang sedang melaksanakan pernikahan. Suatu proses dimana rekan-rekan sesama anggota militer, melakukan upacara penyambutan rekan yang menikah, Upacara yang dikenal dengan nama Pedang Pora. Dimana dibalik pelaksanaanya, terdapat makna mendalam di prosesi Pedang Pora tersebut.

Elnam Info, Pedang Pora Polisi
(Sumber: Instagram, @elnam.wo)
Baca Juga: Lebih Mengenal Tari Tanggai, Tarian Khas Palembang – Sumatera Selatan
Prosesi Upacara Pedang Pora, sering kita lihat dilakukan pada pernikahan anggota bersenjata di Indonesia, Prosesi Pedang Pora ini sendiri merupakan prosesi yang mengandung makna yang mendalam dan juga sakral. Secara bahasa, Pedang Pora berasal dari kalimat Pedang Pura atau Gapura Pedang.

Elnam Info, Gapura Pedang Pora
(Sumber: Instagram, @elnam.wo)
Prosesi ini diiringi dengan rangkaian pedang yang diacungkan membentuk pola gapura, dimana pedang-pedang dihunuskan oleh para rekan sang perwira atau adik tingkat dari mempelai pria. Upacara Pedang Pora ini tidak hanya diselenggarakan oleh para alumni Akademi Militer saja, namun juga dilakukan oleh anggota Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Kepolisian (Akpol), dan sejenisnya.

Elnam Info, Pengantin Berjalan di Tengah Gapura Pedang
(Sumber: Instagram, @elnam.wo)
Baca Juga: Lebih Mengenal Tari Tanggai, Tarian Khas Palembang – Sumatera Selatan
Namun berbeda dengan Bintara dan Tamtama, mereka melakukan juga prosesi yang sejenis namun tidak sama, prosesi yang dikenal dengan nama Hasta Pora. Dalam prosesi Hasta Pora, pola gapura tidak dibentuk oleh hunusan pedang, melainkan lengan para rekan anggota yang membentuk pola gapura.

Elnam Info, Upacara Pedang Pora
(Sumber: Instagram, @elnam.wo)
Tujuan dan makna pelaksanaan prosesi Pedang Pora adalah untuk memperkenalkan mempelai wanita terhadap dunia militer, sebagai bentuk “welcoming” terhadap mempelai wanita kedalam dunia angkaatan bersenjata. Upacara Pedang Pora juga melambangkan rasa persaudaraan, solidaritas dan perlindungan kepada Tuhan. Gerakan dua shaf dalam Upacara Pedang Pora secara simbolis mengambarkan gerbang kedua mempelai dalam menjalani kehidupan rumah tangga mereka bersama. Dan pada saat kedua mempelai berjalan ditengah gapura, melambangkan gamabran doa untuk kedua mempelai agar dapat bersama melewati kehidupan rumah tangga dengan lancar dan berkah.
Source By: militer.id, thebridedept.com, tni-au.mil.id
Written By: Muhammad Dhafa Athoriq