Baju Adat Kota Palembang

Baju pernikahan adat Palembang yang lebih sering dikenakan dan terkenal adalah Aesan Gede.

Baju pernikahan adat Palembang ini melambangkan kebesaran raja Kerajaan Sriwijaya yang kemudian diartikan sebagai busana pengantin pernikahan adat Palembang.

Untuk merayakan keagungan bangsawan Sriwijaya, warna merah jambu dan keemasan serta gemerlap perhiasan dan mahkota yang dipadukan dengan baju dodot dan kain songket wajib digunakan.

Berikut ini penjelasan dan makna dari beberapa aksesoris yang wajib digunakan dalam baju pernikahan adat Palembang:

1. Mahkota

Pengantin pria dan wanita menggunakan kesuhun yang memiliki arti sifat berani untuk laki-laki dan sifat keibuan dan kelembutan bagi wanita.

2. Cempako

Aksesoris ini digunakan di kepala, ditusuk digelung malang yang memiliki arti orang Palembang harus menjaga keindahan perilakunya.

3. Sanggul Malang

Merupakan rambut yang digelung rapi dengan makna perempuan Palembang yang anggun dan mengutamakan kerapian.

4. Tebeng Malu

Penutup bagian samping kepala yang memiliki makna manusia yang harus menjaga pandangannya.

5. Terate

Aksesoris yang digunakan sebagai penutup bagian dada dan pundak yang menggambarkan kemegahan dan kesucian serta kesabaran.

6. Kebo Munggah atau Kalung Tapak Jajo

Terbuat dari emas 24 karat dengan lempengan bersusun 3 yang memiliki makna kesuburan dan untuk menolak bala.

7. Selempang Sawir

Aksesoris yang terbuat dari emas 22 karat dengan aksen intan di bagian tengah.

Selendang ini berjumlah 2 yang dipakai menyilang bahu kanan-kiri ke pinggang kanan-kiri. Aksesoris ini memiliki makna laki-laki dan perempuan yang harus sejajar.

8. Keris

Digunakan oleh pengantin pria keturunan raja/bangsawan yang memiliki arti untuk menghormati para raja atau atasan.

9. Pending

Merupakan ikat pinggang berbentuk lempengan emas yang memiliki arti perempuan dan laki-laki siap untuk menjalani kehidupan.

10. Gelang Palak Ulo

Dikutip dari Beautynesia, gelang emas 24 karat ini bertabur berlian dengan bentuk ular naga yang digunakan pengantin perempuan di bagian lengan.

11. Gelang Kecak

Gelang emas dengan dihiasi pekatu polos yang digunakan kedua pengantin di bagian pangkal lengan.

12. Saputangan Segitigo

Saputangan yang terbuat dari beludru berwarna merah yang salah satu sisinya bertabur kelopak bunga melati dari emas dengan makna ketegaran dan ketenangan hidup.

13. Kain Songket Lepus

Kain ini memiliki motif geometris abstrak dan motif zigzag yang merupakan kain songket tertua dalam sejarah.

Kain ini memiliki makna keramahan, ketertiban, dan saling menghormati.

14. Celana Sutra

Celana panjang berbahan sutra yang memiliki arti mentalitas orang Palembang yang gigih.

15. Cenela

Merupakan sandal yang digunakan kedua pengantin. Maknanya adalah kehidupan dalam melangkah harus mempunyai pelindung diri, yaitu agama.

Itulah prosesi pernikahan adat Palembang dan baju pernikahan adat Palembang yang biasanya digunakan.

Walau terlihat rumit di masa modern ini, budaya dan adat seperti ini justru menambah warna keragaman Indonesia yang indah dan sayang bila ditinggalkan.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp