Indonesia memiliki beragam suku dan budaya yang turut mewarnai acara pernikahan. Setiap suku dan budaya memiliki rangkaian acara adat yang kaya akan makna. Salah satunya pernikahan adat Palembang yang selalu memberikan kesan glamor dan elegan. Nah, kali ini kita akan membahas tentang prosesi pernikahan adat Palembang yang unik dan menarik. Simak selengkapnya di sini!
Tahukah kamu apabila prosesi pernikahan adat Palembang dipengaruhi oleh budaya Melayu? Selain Melayu, budaya Jawa juga turut mempengaruhi pernikahan adat Palembang. Untuk menggelar rangkaian prosesi pernikahan Palembang yang lengkap, calon pengantin perlu melalui beberapa rangkaian acara.
Madik
Madik berarti mendekati atau pendekatan, merupakan tahap pertama dari prosesi pernikahan adat Palembang. Pada proses ini, pihak pria akan mengutus perwakilan keluarga untuk berkunjung ke pihak wanita. Utusan tersebut akan memberi info kepada pihak pria mengenai asal-usul keluarga pihak wanita, dan memastikan bahwa sang gadis belum memiliki pasangan / tunangan.
Menyengguk
Apabila kedua keluarga sudah sepakat, selanjutnya pihak calon pengantin pria akan datang kembali ke rumah calon pengantin wanita. Proses ini merupakan bentuk keseriusan pihak pria untuk meminang calon pengantin wanita. Utusan keluarga pria akan datang membawa tenong atau sangkek, sebuah anyaman bambu yang dibungkus dengan kain batik bersulam benang emas. Tenong dapat diisi aneka bahan makanan, seperti mentega, terigu dan telur.
Meminang (Melamar)
Rombongan pihak calon pengantin pria akan datang ke rumah calon pengantin wanita untuk melamar dan membawa hantaran. Umumnya proses melamar ini digelar tiga hari setelah menyengguk.
Berasan
Berasan berasal dari bahasa Melayu yang berarti musyawarah. Pada tahap ini, kedua keluarga akan membahas tentang persyaratan pernikahan. Adapun persyaratan pernikahan yang dimaksud adalah menentukan mas kawin dan tahapan adat selanjutnya.
Mutuskan Kato
Sesuai dengan namanya, pada Mutuskan Kato berarti kedua pihak keluarga perlu memutuskan kapan prosesi adat lainnya akan dilaksanakan. Pada tahap ini, pihak keluarga pria akan membawa tujuh tenong yang berisi tepung terigu, gula pasir, telur itik, pisang, emping, dan buah-buahan. Kemudian, pihak keluarga wanita akan mengembalikan tenong dan mengisinya dengan aneka jajanan Palembang kepada pihak keluarga pria.
Nganterke Belanjo
Tahap ini biasanya dilakukan oleh para wanita, sementara pria cukup mengiringi saja. Uang belanja (duit belanjo) dimasukkan ke dalam ponjen berwarna kuning, lengkap dengan hantaran dari pihak pria berupa nampan sebanyak 12 buah. Selain itu, diantar juga persyaratan adat yang telah disepakati (enjukan).
Akad Nikah (Perkawinan)
Menurut tradisi, akad nikah dilaksanakan di rumah mempelai pria. Namun kini kebanyakan proses akad nikah dilaksanakan di rumah mempelai wanita (numpang nikah). Seperti akad nikah pada umumnya, pihak pria memberikan emas kawin dan barang-barang yang diminta mempelai wanita yang telah disepakati bersama.
Ngocek Bawang
Proses ini merupakan tahap awal dalam acara munggah, dimana kedua keluarga akan memasang tapup, persiapan bumbu-bumbu masak, dan lain sebagainya. Proses ini terbagi menjadi dua hari, yaitu ngocek bawang kecik yang dilaksanakan dua hari sebelum munggah, dan ngocek bawang besak yang dilaksanakan sehari sebelum munggah.
Munggah
Proses munggah adalah tahap puncak pada prosesi pernikahan adat Palembang yang dilakukan di kediaman mempelai wanita. Makna dari proses ini adalah harapan agar rumah tangga kedua mempelai berjalan damai, serasi, dan timbang rasa. Acara ini biasanya dilengkapi dengan tabuhan rebana, adu pantun, pencak silat, dan beberapa prosesi lainnya.
Dari beberapa rangkaian di atas, beberapa tahap sudah tidak lagi dilakukan pada pernikahan adat Palembang modern. Hal tersebut dikarenakan saat ini keluarga besar tidak terlalu berperan dalam acara adat. Seiring berkembangnya zaman, kini masyarakat memilih memangkas biaya dan waktu yang dapat digunakan untuk mengurus keperluan pernikahan lainnya. Namun kembali ke diri masing-masing, calon pengantin perlu mendiskusikan perlu atau tidaknya menggelar acara adat bersama pasangan dan keluarga. Nah, semoga penjelasan pelaksanaan prosesi pernikahan adat Palembang ini bermanfaat bagi para birde-to-be yang sedang mempersiapkan pernikahannya dengan tradisi Sumatera Selatan!