Tari Gending Sriwijaya, jika mendengar nama tari tersebut, yang terbesit di benak adalah Palembang, Kerajaan Sriwijaya, dan Provinsi Sumatera Selatan. Tarian kebanggaan Wong Kito Galo. Dari gerakanya menyimpan banyak makna dan unsur sejarah didalamnya. Namun banyak dari kita yang belum mengenal tata cara daripada pementasan tari ini.

Elnam Info, Tari Gending Sriwijaya
(Sumber: Youtube, Pesona Sriwijaya)
Baca Juga: Sejarah Menarik adanya Bridesmaid dan Groomsmen dalam Pernikahan
Tari Gending Sriwijaya adalah tarian yang menggambarkan kebahagiaan daripada gadis Palembang pada saat menyambut tamu yang dihormati. Sejarah Tari Gending Sriwijaya yang kita kenal sekarang berawal pada tahun 1942-1945 dimana pada saat itu Jepang memerlukan tari sambut, dan menyuruh pejabat-pejabat pada masa itu untuk membuat tari sambut, dimana keinginan tersebut direalisasikan oleh Nungcik HR sebagai sastrawan dan jurnalis pada masa itu. Dan akhirnya pada tanggal 19 Agustus 1945, pasca kemerdekaan Indonesia, Tari Gending Sriwijaya pertama kali dipentaskan di Halaman Masjid Agung Palembang, ketika penyambutan kedatangan M.Syafei, selaku Ketua Sumatora Tyuo In (Dewan Perwakilan Sumatera) dan Djamaluddin Adinegoro (Ketua Dewan Harian Sumatera).

Elnam Info, Pementasan Tari Gending Sriwijaya
(Sumber: Website, kearifanlokalpalembang.id)
Tari Gending Sriwijaya dibawakan oleh 9 orang penari, tari Gending berjumlah total 13 orang, dimana terdiri dari 9 penari, 2 orang pembawa payung dan 2 orang membawa tombak. Penari Tari Gending Sriwijaya mengenakan busana adat diantaranya Aesan Gede, Selendang Mantri, Aesan Paksangko, dan Dodot. Penari terdepan dalam Tari Gending Sriwijaya membawa tepak, sebagai Sekapur Sirih bagi tamu istimewa atau terhormat yang hendak disambut, dan diiringi oleh dua orang penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan.

Elnam Info, Tepak Tari Gending Sriwijaya
(Sumber: Website, kompasiana.com)
Baca Juga: Sejarah Menarik adanya Bridesmaid dan Groomsmen dalam Pernikahan
Seperti yang sudah dijelaskan, pementasan Tari Gending Sriwijaya mengandung makna untuk menyambut seorang atau sekelompok tamu terhormat. Pemakaian Busana yang spesifik, dan susunan anggota penari serta atribut dan iringan musik yang khas, menjadikan Tari Gending Sriwijaya diciptakan memang khusus untuk tujuan menyambut tamu terhormat atau pada acara-acara adat tertentu. Jadi, pada pesta pernikahan lebih lazim untuk mementaskan tarian dari hasil serapan Tari Gending Sriwijaya, layaknya Tari Tanggai dan Tari Pagar Pengantin.
Source By: balitbangnovdasumsel.com, gramedia.com
Written By: Muhammad Dhafa Athoriq