Ciatok, istilah yang digunakan untuk cara penghidangan adat Tionghoa, yang sekarang sedang naik daun, dan menjadi opsi di banyak acara pernikahan dan perayaan lainya. Tapi sebenarnya CIatok itu apa sih? Disini kita bakal bahas secara mendetail apa itu Ciatok dan apa yang membedakanya dengan prosesi penghidangan dan pernikahan pada umumnya!

Elnam Info, Ciatok Tradisi Pernikahan Tionghoa
(Sumber: Instagram, @elnam.wo)
Baca Juga: Yuk Lebih Kenal Dengan 3 Tarian Unik Khas Provinsi Lampung!
So, Ciatok, atau “Makan Meja” yang juga disebut dalam kalangan Etnis Tionghoa-Indo dengan istilah pang-toh. ciak -ciu, atau ciak-toh. Dapat diartikan banquet atau table-party dalam Bahasa Inggris. Dimana Ciatok ini adalah tradisi dari adat Tionghoa sebagai salah satu cara penyajian makanan di acara perayaan, seringkali pernikahan. Saat anda diundang ke sebuah acara pernikahan berkonsep Ciatok, tamu akan dianggap sebagai VIP, dimana semua makanan dan minuman sudah diatur, dan tempat duduk disediakan khusus untuk para tamu, kamu tinggal duduk dan makanan akan sudah ditentukan akan dihidangkan oleh pihak tuan rumah. Kartu/pemberitahuan undangan yang akan Anda terima sebagai tamu juga tidak seperti undangan umumnya dalam pesta ala prasmanan.

Elnam Info, Meja Penghidangan Ciatok
(Sumber: Instagram, @elnam.wo)
Umumnya Anda akan menerima nomor tertentu yang menunjukkan posisi duduk Anda bersama keluarga, di meja sebelah mana. Biasanya tuan rumah akan mengelompokkan para tamu berdasarkan kecocokan. Dalam pesta pang-toh / ciak-ciu, tamu duduk di sekeliling meja berbentuk bundar, yang biasanya bisa diputar. Dalam satu meja biasanya memiliki kapasitas 10-12 orang. Makanan dan minuman yang tersedia bisa dinikmati.

Elnam Info, Song Liwu Pemberian Angpao
(Sumber: Instagram, @f8_management)
Baca Juga: Yuk Lebih Kenal Dengan 3 Tarian Unik Khas Provinsi Lampung!
Kuliner yang disediakan juga meliputi berbagai hidangan tionghoa, seperti peking duck, olahan bumbu szechuan peppercorn, dan sejenisnya. Satu hal lagi, dalam tradisi ini, kamu sebagai tamu yang sudah sangat dihargai oleh pihak rumah, maka secara etika sudah sepantasnya para tamu juga menjalankan adat sòng lǐwù alias memberikan hadiah kepada pihak tuan rumah, bisa berupa bingkisan fisik atau uang dalam amplop merah (ang-pao) sebagai tanda kesejahteraan dan rasa terima kasih terhadap tuan rumah yang sudah menjamu tamu-tamu dengan cara yang terhormat.
Source By: kompas.tv, id.quora.com
Written By: Muhammad Dhafa Athoriq